Kedudukan suami dan Istri dalam Al-Qur’an Menurut Nasaruddin Umar

Fajriyah, Lailatul (2021) Kedudukan suami dan Istri dalam Al-Qur’an Menurut Nasaruddin Umar. Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.

[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030_cover_IQT. pdf.pdf

Download (133kB)
[img] Text
Lailatul Fajraiyah_20170702052030_lembar persetujuan_IQT.pdf

Download (92kB)
[img] Text
Lailatul Fajariyah_20170702052030_Lembar Pengesahan_IQT..pdf

Download (222kB)
[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030_BAB I_IQT. pdf.pdf

Download (287kB)
[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030_BAB II_IQT. pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (140kB)
[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030_BAB III_IQT. pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (541kB)
[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030_BAB IV_IQT. pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35kB)
[img] Text
Lailatul Fajriyah _20170702052030 _daftar Pustaka_IQT.pdf.pdf

Download (180kB)
[img] Text
Lailatul fajriyah_20170702052030_keaslian tulisan_ IQT.pdf

Download (200kB)

Abstract

Kata Kunci: Kedudukan, Suami, Istri, Nasaruddin Umar Hakikat Islam adalah membawa misi besar yakni terwujudnya kemaslahatan, keadilan, dan kebebasan umat. Islam tidak membedakan hak dan kewajiban manusia, Semua ajaran Islam dalam Al-Qur’an menjadi bukti yang relevan akan kedudukan suami istri. Walaupun banyak penyimpangan akan misi tersebut karena menyesuaikan dengan konteks sosial budaya atau pemahaman yang hanya fokus pada teks belaka tanpa mengimbangi dengan konteks sosial. Kedudukan suami dan istri adalah sama yang membedakan hanya soal reproduksi dan tanggung jawabnya. Salah satu tokoh yang membahas tentang kedudukan suami dan istri adalah Nasaruddin Umar, seorang intelektual Muslim yang integritasnya dalam gender telah mendorong menjadi seorang yang ahli dalam bidang gender. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian Kualitatif yang merupakan telaah kepustakaan, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dalam pengolahan data untuk menganalisis pemikiran Nasaruddin Umar. Peneliti menyimpulan dari kedua rumusan masalah adalah dengan menganalisis metode yang digunakan oleh Nasaruddin umar, dalam hal ini Nasaruddin Umar mencoba untuk menganalisis metode Jender dalam Al-Qur’an untuk mengetahui posisi dari suami dan Istri dan menarik pembahasannya pada hakikat dan substansi kejadian manusia maka Nasaruddin Umar menemukan lima prinsip yang bisa dijadikan pijakan bagi kesetaraan antara suami dan istri. Kedudukan suami istri tidak ada perbedaan pendapat yang mendasar antara para mufassir klasik dan kontemporer, perbedaannya hanya terjadi ketika membahas alasan mengapa suami diposisikan sebagai pemimpin dalam rumah tangga. Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga dan berkewajiban untuk menafkahi istri dan keluarganya, membimbing dan memberikan nasehat kepada istrinya ke arah yang lebih baik. Melalui kepemimpinan suami istri yang saling menjaga, memelihara dan saling melengkapi atas dasar cinta dan kasih sayang yang dapat membangun keluarga yang harmonis. Tugas dan peran suami istri sebagai pemimpin dalam keluarga adalah melahirkan dan membangun keturunan yang shaleh shalehah. Kedudukan suami dan istri adalah sama yaitu sama sama memiliki hak dan kewajiban juga memiliki fungsi dan peran yang harus direalisasikan dalam rumah tangga.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? 33B3 ??
?? m59A ??
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Dakwah > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mrs Elhamah Nandika Bintan
Date Deposited: 19 Apr 2022 01:33
Last Modified: 19 Apr 2022 01:33
URI: http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/2229

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item