Hasanah, Wasilatul (2022) Syafaat dalam Al-Qur’an; Analisis Tafsir Maqāṣidi Persepektif Waṣfĭ ʻĀsyūr Abū Zayd dalam Tafsir Al-Ṭabarĭ. Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Cover_IQT.pdf Download (347kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Lembar Persetujuan_IQT.pdf Download (101kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Lembar Pengesahan_IQT.pdf Download (117kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Abstrak_IQT.pdf Download (422kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Daftar Isi_IQT.pdf Download (262kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_BAB I_IQT.pdf Download (672kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_BAB II_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (294kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_BAB III_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (806kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_BAB IV_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Daftar Pustaka_IQT.pdf Download (312kB) |
|
Text
Wasilatul Hasanah_18382052067_Surat Pernyataan Keaslian Karya_IQT.pdf Download (114kB) |
Abstract
Kata Kunci: Syafaat, Al-Qur’an, Maqāṣid Al-Qur’an, Waṣfĭ ʻĀsyūr Abū Zayd, Tafsir Al-Ṭabarĭ Kajian syafaat memiliki beragam pemahaman mulai dari zaman Rasulullah Saw hingga sekarang. Kajian ini masih sangat rancu dipahami oleh sebagian masyarakat. Sebagian ulama mengatakan bahwa syafaat ada kelak di hari kiamat, seperti golongan ahlu sunnah waljama’ah yang mempercayai adanya syafaat, sedangkan salah-satu aliran yang tidak mempercayai adanya syafaat ialah Mu’tazilah yang beranggapan tidak ada syafaat di akhirat. Peneliti merumuskan dua masalah akademis sesuai dengan tema dan pokok pembahasan latar belakang penelitian, yakni: klasifikasi ayat syafaat dalam Al-Qur’an, dan menganalisis maqāṣid Al-Qur’an perspektif Waṣfĭ ʻĀsyūr Abū Zayd mengenai ayat syafaat dalam tafsir al-Ṭabari. Penelitian ini menggunakan pendekatan maqāṣid Al-Qur’an perspektif Waṣfĭ ʻĀsyūr Abū Zayd, melalui penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif secara tematik dengan metode maudu’i yang tersusun dari metode tekstual, induktif, konklusif dan eksperimen, dengan pemerolehan data melalui kepustakaan (library research). Penelitian ini memfokuskan pada 3 ungkapan yang saling berkaitan satu sama lain yaitu, syafaat yang bergandengan dengan kata (illā biiżnihi) tanpa izin Allah, dan ungkapan (illā limanirtaḍā) kecuali orang yang diridai Allah dan ungkapan (illā manittakhaża) yaitu orang yang mengadakan perjanjian dalam tafsir al-Ṭabari. Setelah menelaah dan mengamati penafsiran mengenai ayat syafaat dengan izin Allah. Penelitian ini memperlihatkan bahwa maqāṣid Al-Qur’an perspektif Waṣfĭ ʻĀsyūr Abū Zayd menunjukkan tiga pokok tema Al-Qur’an yang terdapat dalam penafsiran al-Ṭabari yaitu Nabi, Malaikat, dan Ulama dapat memberi syafaat terhadap orang lain melalui izin Allah Swt. Dapat dikatakan maqāṣid ayatayat syafaat pada hakikatnya diturunkan untuk merespon dan menolak kekeliruan keyakinan atau anggapan yang dimiliki oleh suatu kaum tentang pertanggungjawaban amal perbuatan kelak di hari kiamat, dan juga untuk memberikan dorongan motivasi atau semangat pendidikan terhadap orang mukmin. Agar lebih kuat dalam berkeyakinan kepada Allah Swt, memperbanyak amal salih dengan mengikuti sunah Nabi Muhammad saw, dan memiliki sifat-sifat mulia, menjauhi larangan-larangan-Nya, agar jauh dari murka Allah Swt dan mendapat rahmat serta syafaat Rasulullah saw.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? m_069 ?? ?? m_115 ?? |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Dakwah > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mrs Elhamah Nandika Bintan |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 03:12 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 03:12 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/2986 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |