Abdillah, Ahmad Junaidi (2023) Wali Mujbir Sebagai Bias Gender Dalam Perkawinan Alumni Pondok Pesantren (Studi Kasus di Desa Bujur tengah Kec. Batumarmar). Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.
Text
SAMPUL.pdf Download (337kB) |
|
Text
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING.pdf Download (40kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (82kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (384kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (388kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (688kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (796kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (256kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (838kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (385kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (400kB) |
|
Text
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.pdf Download (62kB) |
Abstract
Kata Kunci: Wali Mujbir, Gender, Perkawinan, Taat orang tua. Wali mujbir dilakukan oleh wali dengan memaksakan kehendaknya menggunakan hak ijbarnya kepada anak perempuannya, karena pertimbangan orang tua. Faktor terjadinya wali mujbir. pertama, pengetahuan wali yang diajarkan Pondok Pesantren (madzhab syafii). Kedua, kekhawatiran orang tua terhadap keputusan anak perempuannya. Ketiga kemauan dari anak perempuannya itu dengan alasan ta‟at dan patuh terhadap perintah orang tua dan Kyai. Keempat, minimnya keilmuan dan pengalaman baik wali atau anak perempuannya. Adapun yang menjadi fokus penelitian pertama, bagaimana terjadinya wali mujbir dalam perkawinan alumni pondok pesantren di desa Bujur Tengah Kec. Batumarmar. Kedua, faktor apa saja yang mempengaruhi maraknya perkawinan dengan wali mujbir di kalangan alumni pondok pesantren di desa Bujur Tengah Kec. Batumarmar. ketiga, bagaimana terjadinya wali mujbir dalam perkawinan alumni pondok pesantren di desa Bujur Tengah Kec. Batumarma perspektif Gender. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian empiris kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terjadinya wali mujbir dalam perkawinan alumni pondok pesantren di desa Bujur Tengah dilakukan oleh wali dengan memaksakan kehendaknya menggunakan hak Ijbarnya kepada anak perempuannya, dan menganggap calon suami dari anak perempuannya sudah pantas, baik dari tingkah laku dan akhlak nya untuk menjadi sosok suami dari anak perempuannya., Wali mujbir terjadi karena faktor kekhawatiran orang tua terhadap anak, kepercayaan wali terhadap ajaran kyai pesantren, hubungan baik antar orang tua, dan minimnya pengetahuan dan pengalaman masyarakat desa Bujur Tengah Kec. Batumarmar. Terjadinya wali mujbir dalam perkawinan alumni Pondok Pesantren dengan perspektif gender, yaitu orang tua atau wali yang mengawinkan anak perempuannya dengan menggunakan hak ijbar yang dimilikinya tanpa sepengetahuan dan seizin dari anak perempuan (mempelai wanita) bahkan tanpa melalui perkenalan terlebih dahulu antara kedua calon mempelai dengan memaksakan kehendaknya menggunakan hak Ijbarnya kepada anak perempuannya, karena menganggap anak perempuannya belum mampu untuk memlilih dan memutuskan calon suaminya. danvi kekhawatiran orang tua terhadap keputusan anak perempuannya dalam menentukan calon suaminya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syari'ah > Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Mrs Elhamah Nandika Bintan |
Date Deposited: | 25 Jun 2024 03:36 |
Last Modified: | 25 Jun 2024 03:36 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/5691 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |