Abd. Wafi, Abd. Wafi (2024) Tradisi Abalanjhai pada Masa Pertunangan (Studi Kasus di Pulau Giliraja Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep). Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.
Text
ABD. WAFI_19382011117_COVER_HKI.pdf Download (49kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_LEMBAR PERSETUJUAN_HKI.pdf Download (52kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_LEMBAR PENGESAHAN_HKI.pdf Download (82kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_ABSTRAK_HKI.pdf Download (189kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_DAFTAR ISI_HKI.pdf Download (63kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_BAB I_HKI.pdf Download (206kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_BAB II_HKI.pdf Restricted to Repository staff only Download (329kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_BAB III_HKI.pdf Restricted to Repository staff only Download (150kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_BAB IV_HKI.pdf Download (484kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_BAB V_HKI.pdf Restricted to Repository staff only Download (166kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_DAFTAR PUSTAKA_HKI.pdf Download (199kB) |
|
Text
ABD. WAFI_19382011117_LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN_HKI.pdf Download (86kB) |
Abstract
Kata Kunci: Tradisi, Abhalanjhai, Pertunangan Masyarakat Madura mengenal istilah abhakalan (pertunangan). Selama masa abhakalan, biasanya terdapat tradisi nyalene. Masyarakat Pulau Giliraja (Sumenep) mengenal tradisi abhalanjhai (sejenis dengan nyalene). Tradisi tersebut cakupannya lebih luas dibandingkan dengan nyalene. Makna abhalanjhai adalah memberikan belanja pada pihak perempuan yang dipinang sekalipun tidak seluas nafkah yang diberikan suami kepada istri. Tradisi tersebut seolah menjadi keharusan untuk dikerjakan agar tidak dianggap menyalahi tengka. Penelitian ini memiliki dua fokus permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana tradisi abhalanjhai pada masa pertunangan di Pulau Giliraja Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep? (2) Bagaimana pandangan ‘urf terhadap tradisi abhalanjhai pada masa pertunangan di Pulau Giliraja Kecamatan Giligenting Kabupaten Sumenep? Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan sosio-legal dan secara spesisifik menggunakan ushul fikih. Data penelitian didapatkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis mengggunakan model Spradley yang terdiri dari 4 tahapan analisis (domain taksonomi, komponensial dan tema). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) abhalanjhai pada masa pertunangan dilakukan pihak laki-laki untuk pihak perempuan dimana sudah berlangsung secara turun temurun; tradisi abhalanjhai dilakukan pada momen-momen tertentu seperti menrammmen, tatenggun, lebaran dan bulan maulid. Tradisi tersebut berbeda dengan nafkah atau mahar dan umumnya diberikan dalam bentuk uang dengan jumlah yang variatif (berkisar antara Rp 100.000 – Rp 1000.000) dan diberikan di rumah laki-laki serta berasal dari kantong orang tuanya. Abhalanjhai dilakukan selama ikatan pertunangan masih ada. Pemberian bhalanjha dianggap tidak wajib dan dilakukan sebagai bentuk keseriusan pihak laki-laki pada pihak perempuan serta untuk menghindari sanksi sosial; (2) tradisi abhalanjhai tersebut merupakan u’rf yang bisa dijasikan sebagai patokan hukum karena memenuhi syarat yang telah ditetapkan para ulama. ‘Urf abhalanjhai tersebut termasuk pada kategori ‘urf fi’li (tradisi yang bersifat perbuatan) dan bisa juga dikategorikan sebagai ‘urf shalih karena tradisi yang telah berlangsung turun-temurun tersebut dianggap baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam dengan cakupan yang bersifat luas (‘urf ‘aam), yaitu tidak hanya berlaku di Pulau Giliraja, namun juga berlaku di Madura pada umumnya dengan istilah yang berbeda
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Syari'ah > Ahwal Al-Syakhshiyah |
Depositing User: | Mr Imam Ghozali |
Date Deposited: | 28 Oct 2024 01:59 |
Last Modified: | 28 Oct 2024 01:59 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/7301 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |