Pemenuhan Mut’ah (Studi Kasus Pada Perceraian Qabla Dukhul Di Desa Sumedangan KEcamatan Pademawu Menurut Pandangan Madzhab Syafi’i)

Nuramdani, Onky (2024) Pemenuhan Mut’ah (Studi Kasus Pada Perceraian Qabla Dukhul Di Desa Sumedangan KEcamatan Pademawu Menurut Pandangan Madzhab Syafi’i). Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.

[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_COVER_HKI.pdf

Download (334kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_Halaman Persetujuan_HKI.pdf

Download (40kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_Halaman Pengesahan_HKI.pdf

Download (66kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_Abstrak_HKI.pdf

Download (254kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_DAFTAR ISI_HKI.pdf

Download (356kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_BAB 1_HKI.pdf

Download (717kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_BAB II_HKI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (811kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_BAB III_HKI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (465kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_BAB IV_HKI.pdf

Download (895kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_BAB V_HKI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (314kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_DAFTAR PUSTAKA_HKI.pdf

Download (370kB)
[img] Text
Onky Nuramdani_20382011036_Pernyataan Keaslian Tulisan_HKI.pdf

Download (67kB)

Abstract

Kata Kunci: Mut’ah, Qabla Dukhul, Pandangan Madzhab Syafi’i. Mut’ah adalah pemberian suami kepada istri yang diceraikannya sebagai kompensasi. Hal ini sesuai dengan penjelasan menurut Madzhab Syafi’I bahwasannya membayar mut’ah wajib diberikan kepada setiap wanita yang dicerai sebelum bercampur dan sebelum kepastian mahar. Nafkah ialah segala bentuk pemenuhan baik nafkah lahir maupun nafkah batin. Kewajiban seorang suami tersebut untuk menafkahi istrinya bukan hanya ketika masih menjadi istri, namun ketika telah bercerai juga. Fokus penelitian ini adalah tentang Bagaimana pemenuhan mut’ah pada perceraian qabla dukhul di Desa Pademawu Sumedangan, Bagaimana Faktor penghambat pemenuhan mut’ah pada perceraian qabla dukhul di Desa Pademawu Sumedangan dan Bagaimana Tinjauan Madzhab Syafi’I terhadap pemenuhan mut’ah pada perceraian qabla dukhul di Desa Pademawu Sumedangan. Penelitian ini, memakai metode penelitian kualitatif empiris yaitu penelitian bermaksud untuk meneliti terhadap pemenuhan mut’ah (studi kasus pada perceraian qabla dukhul di Desa Pademawu Sumedangan menurut pandangan Madzhab Syafi’i), dimana sumber data yang diperoleh yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk informannya adalah pasangan suami istri dan masyarakat Desa Pademawu Sumedangan. Hasil penelitian dari pemenuhan mut’ah yang diterapkan di Desa Pademawu Sumedangan, yaitu dari pihak mantan suami memenuhi terkait mut’ah yang diberikan kepada mantan istrinya diantaranya ada yang membayar sebagian saja, ada yang menghutangkan namun sudah dibayarkan dan ada juga yang tidak membayar sama sekali karena beberapa faktor. Faktor penghambat tersebut diantaranya pihak suami mengalami kerugian, kurangnya ekonomi dan tidak adanya ikrar talak. Dari pemenuhan mut’ah pada perceraian qabla dukhul di Desa Pademawu Sumedangan lebih dominan terpenuhi daripada tidak terpenuhi. Menurut pandangan Madzhab Syafi’I, Mut’ah hukumnya wajib membayar, dengan keadaan suami yang menceraikan istrinya meskipun telah bercerai qabla dukhul maupun ba’da dukhul yang bertujuan untuk menghibur istri yang diceraikannya yang jumlahnya biasanya disesuaikan atas besarnya kemampuan keuangan yang dimiliki oleh suami

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syari'ah > Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: Mr Imam Ghozali
Date Deposited: 29 Oct 2024 03:21
Last Modified: 29 Oct 2024 03:21
URI: http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/7341

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item