Adat Nyalene Pasca Pembatalan Pertunangan Perspektif ‘Urf di Desa Poreh Timur Karangpenang Sampang

Werdah, Werdah (2024) Adat Nyalene Pasca Pembatalan Pertunangan Perspektif ‘Urf di Desa Poreh Timur Karangpenang Sampang. Diploma thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA.

[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_HKI.pdf

Download (217kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Halaman Persetujuan.pdf

Download (209kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Halaman Pengesahan.pdf

Download (225kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Abstrak.pdf

Download (341kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Daftar Isi.pdf

Download (386kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_BAB I.pdf

Download (528kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (637kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (530kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_BAB IV.pdf

Download (571kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (190kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Daftar Pustaka.pdf

Download (412kB)
[img] Text
Werdah_20382012113_Cover_Pernyataan Keaslian Tulisan.pdf

Download (235kB)

Abstract

Kata Kunci: Adat Nyalene, Pasca Pembatalan, Pertunangan. Pertunangan merupakan suatu bentuk perjanjian yang dibentuk berdasarkan h ukum adat dan ditetapkan oleh masyarakat dengan akad tertentu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, Membatalkan pertunangan hukumnya boleh, jika hal tersebut dipandang lebih maslahat, karena pertunangan bukanlah seperti akad nikah, dan boleh untuk membatalkan pertunangannya. Akan tetapi membatalkan pertunangan bisa menjadi makruh apabila tidak didasari dengan alasan-alasan yang benar. dalam pembatalan pertunangan terdapat beberapa adat tertentu, sedangkan di Desa Poreh Timur ini melaksanakan adat nyalene pasca pembatalan pertunangan. Berdasarkan hal tersebut, maka ada dua permasalahan yang dijadikan pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, Bagaimana praktik nyalene pasca pembatalan pertunangan di Desa Poreh Timur Karangpenang Sampang?. kedua, Bagaimana tinjauan `Urf terhadap praktik nyalene pasca pembatalan pertunangan di Desa Poreh Timur Karangpenang Sampang? Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis empiris (kenyataan di masyarakat) dan kualitatif yang bersifat penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, mengggunakan wawancara semi terstruktur, observasi, menggunakan observasi non patisipan dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan beberapa tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil temuan data: pertama, dalam hal pelaksanaan pemberian tidak ada acara khusus melainkan hanya sebatas pemberian biasa tepat pada saat pelaksanaan pembatalan pertunangan. Adat nyalene ini mempunyai tujuan baik yaitu untuk saling menjaga hubungan antar kekeluargaan dan juga untuk menjaga tunangan perempuan agar terhindar dari sangkal. Kedua, pelaksanaan adat nyalene pasca pembatalan pertunangan di Desa Poreh Timur ini memenuhi syarat yang menjadikan adat `urf, dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: pertama, `urf fi`li, kedua, `urf khash, ketiga, `urf shahih

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Syari'ah > Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: Mr Imam Ghozali
Date Deposited: 29 Oct 2024 07:21
Last Modified: 29 Oct 2024 07:21
URI: http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/7361

Downloads

Downloads per month over past year

Origin of downloads

Actions (login required)

View Item View Item