Ahmadi, Ahmadi (2023) Pemenuhan Nafkah Material Bagi Keluarga Jama’ah Tabligh Pada Masa Khurūj Di Kecamatan Pegantenan Pamekasan. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Madura.
![]() |
Text
cover.pdf Download (60kB) |
![]() |
Text
Pengesahan Penguji.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
persetujuan Pembimbing.pdf Download (146kB) |
![]() |
Text
daftar isi.pdf Download (85kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (73kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (278kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (367kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (175kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (208kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (267kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Download (100kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (112kB) |
![]() |
Text
Keaslian tesis.pdf Download (181kB) |
Abstract
Kata kunci: Nafkah, Jama’ah Tabligh, Khurūj Tradisi khuruj di lingkungan Jama’ah Tabligh sudah menjadi sebuah fenomena yang aktual dan unik yang menarik perhatian banyak pihak untuk mengkaji tentang hal ini. Dimana para pejuang dakwah yang tergabung dalam Jama’ah Tabligh melakukan aktifitas mengajak saudara sesama muslim untuk menjadi hamba Allah Swt yang taat beribadah, mereka biasa melakukan aktitas bepergian meninggalkan isteri dan anakanaknya untuk melakukan kegiatan khuruj. Permasalah dalam Penelitian ini adalah : 1) Bagaimana cara pemenuhan nafkah material bagi keluarga Jama’ah Tabligh di Kecamatan Pegantenan yang ditinggal Khurūj? 2) Bagaimana tinjauan hukum islam mengenai pemenuhan nafkah material bagi keluarga Jama’ah Tabligh yang ditinggal Khurūj?. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa, 1) Pelaksanaan pemenuhan nafkah pada keluarga Jama’ah Tabligh di Kecamatan Pegantenan yang berangkat khurūj diperoleh tiga pembagian yakni, pertama, terpenuhi dengan baik, kedua kurang terpenuhi, dan ketiga tidak terpenuhi. Untuk anggota Jama’ah Tabligh yang tidak memiliki pemahaman agama yang memadai, tidak mempertimbangakan kondisi rumah tangganya, serta tidak meninggalkan nafkah, dapat dikatakan telah melakukan perbuatan yang zhalim terhadap isteri dan anakanaknya. Hal ini lah yang sebenarnya dilarang dalam Jamaa’ah tabligh, karena orang seperti ini tidak tertib aturan dan menambah buruk citra jama’ah tabligh di mata masyarakat. 2) Menurut perspektif hukum Islam pelaksanaan pemberian nafkah material bagi keluarga Jama’ah tabligh yang ditinggal khurūj di Kecamatan Pegantenan tidak bertentangan dengan Hukum Islam sebagaimana dalam Surat An Nisaa ayat 34 dan Al-Qur’an surat ath-Thalaq ayat 7 dan hukum positif yang berlaku di Indonesia yaitu, Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 34 ayat 1 dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 ayat 2 dan ayat 4.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works A General Works > AS Academies and learned societies (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Program Pascasarjana > Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Shakhshiyah) |
Depositing User: | Mr. Qori` wahyudi |
Date Deposited: | 27 Feb 2025 03:40 |
Last Modified: | 27 Feb 2025 03:40 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/8024 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
![]() |
View Item |