Habibi, Habibi (2022) Praktik Poligami Ilegal di Kalangan Keluarga Miskindi Desa Pasanggar Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Madura.
Text
a. COVER.pdf Download (20kB) |
|
Text
c. Lembar persetujuan pembimbing.pdf Download (183kB) |
|
Text
d. lembar pengesahan.pdf Download (258kB) |
|
Text
F. DAFTAR ISI .pdf Download (20kB) |
|
Text
E. ABSTRAK.pdf Download (12kB) |
|
Text
G. BAB 1.pdf Download (249kB) |
|
Text
h. BAB II.pdf Download (280kB) |
|
Text
i. BAB III.pdf Download (430kB) |
|
Text
j. BAB IV.pdf Download (429kB) |
|
Text
k. BAB V.pdf Download (245kB) |
|
Text
L. BAB VI.pdf Download (18kB) |
|
Text
m. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB) |
|
Text
b. SP. keaslian penulisan.pdf Download (215kB) |
Abstract
Kata Kunci: Poligami Ilegal, Keluarga Miskin, Desa Pasanggar Praktik poligami ilegal di kalangan keluarga muslim yang terjadi di tengahtengah masyarakat adalah realitas sosial atau perilaku nyata (actual behavior) dari dulu hingga kini, walaupun dalam praktiknya selalu menyisakan problematika yang kompleks, terutama pelaku poligami berasal dari keluarga miskin. Padapenelitian ini ingin menjawab dua permasalahan akademik sebagai fokus penelitian: (1) Alasan keluarga miskin melakukan praktik poligami ilegal di Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan; dan (2) Pemenuhan hak dan kewajiban keluarga miskin dalam melakukan praktik poligami ilegal di Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatanstudi kasus melalui prosedur pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data bersifat deskripstif dengan menggunakan model Miles dan Huberman melalui tiga kegiatan, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Temuan penelitian ini adalah: pertama, ada dua alasan utama lima keluarga miskin melakukan praktik poligami ilegal di Desa Pasanggar, yakni dorongan biologis dengan motif yang berbeda-beda serta ingin memiliki keturunan. Kedua, Pemenuhan hak dan kewajiban dari lima pelaku poligami ilegal keluarga miskin di Desa Pasanggar adalah: (a) berjalan secara harmonis dengan terpenuhinya nafkah lahir dengan membagi penghasilannya melalui pola 1x1 (1x per hari) dan pola 3x1 (3 hari sekali). Sedangkan nafkah batin juga terpenuhi dengan membagi giliran bermalam melalui pola 1:1 (satu hari: satu hari) dan pola 3:3 (tiga hari: tiga hari), sehingga hubungan dan komunikasi istri pertama dan kedua berjalan dengan baik tanpa ketegangan sepanjang hidup dalam keluarga poligami. (b) berjalan tidak harmonis dengan beberapa indikato, yakni: (1) nafkah lahir terpenuhi dengan membagi penghasilannya melalui pola 1x1 (1x per hari); (2) nafkah batin terpenuhi tetapi tidak terbagi secara adil (tanpa pola dan cenderung lebih sering bermalam di rumahistri keduanya); (3) poligami tanpa izin istri pertama; dan (4) izin poligami dari istripertamanya didapat karena disertai ancaman perceraian, sehingga hubungan dan komunikasi istri pertama dan kedua tidak berjalan secara baik dan tanpa ada komunikasi sama sekali sepanjang hidup dalam keluarga poligami.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works A General Works > AS Academies and learned societies (General) H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Program Pascasarjana > Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Shakhshiyah) |
Depositing User: | Mr. Qori` wahyudi |
Date Deposited: | 02 Dec 2024 04:06 |
Last Modified: | 02 Dec 2024 04:06 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/7652 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |