Syafi'i, Moh. (2022) Musik dalam Perspektif al-Qur’an (Kajian Tematik dalam Tafsir al-Misbah). Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Madura.
Text
20160701010102_SAMPUL.pdf Download (100kB) |
|
Text
halaman pengesahan.pdf Download (231kB) |
|
Text
halaman persetujuan.pdf Download (219kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR_MOH. SYAFI'I_20160702050019_IQT.pdf Download (234kB) |
|
Text
ABSTRAK_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Download (324kB) |
|
Text
DAFTAR ISI_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Download (413kB) |
|
Text
BAB I_Moh Syafi'i_201607050019_IQT.pdf Download (687kB) |
|
Text
BAB II_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (533kB) |
|
Text
BAB III_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (885kB) |
|
Text
BAB IV_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Download (738kB) |
|
Text
BAB V_Moh. Syafi'i_20160702050019_IQT.pdf Restricted to Repository staff only Download (326kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA_Moh. Syafi'i_201600702050019_IQT.pdf Download (373kB) |
|
Text
pernyataan keaslian.pdf Download (157kB) |
|
Text
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf Download (269kB) |
Abstract
Kata Kunci: Musik, al-Qur’an, Tafsir al-Misbah Musik merupakan kesenian yang keindahnnya dapat dinikmati melalui indera pendengar dan telah ada pada zaman sebelum datangnya Islam. Di Arab, musik dinikmati dengan berbagai macam cara, sesuai dengan suasana hati para penikmatnya. Tetapi pada saat itu, mayoritas musik digunakan untuk bersenang-senang dan hura-hura. Di tempat pertunjukan musik, mereka menari-nari dalam keadaan mabuk menikmati lagu-lagu yang dilantunkan oleh para pemusik yang kesemuanya adalah wanita hamba sahaya. Tidak ada pemusik laki-laki atau orang merdeka, karena selagi mereka menjadi pemusik dianggap sebagai aib bagi orang merdeka dan kaum laki-laki. Berdasarkan hal tersebut ada dua permasalahan yang menjadi kajian pokok dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana musik dalam perspektif al-Qur’an dalam tafsir al-Misbah. (2) Hukum mendengarkan musik dalam tafsir al-Misbah. Penelitian ini menggunakan model penelitian tafsir tematik, yang mana seorang mufassir atau peneliti, hanya akan membicarakan aspek yag memang terkait dengan tema yang dikaji. Kalaupun kemudian, seorang mufassir atau peneliti melakukan kajian linguistik (aspek semantis, morfologi, sintaksis, stilistika dll), maka semua itu hanya sekedar alat bantu, bukan ghayah (tujuan) penafsiran itu sendiri. Sebab tujuan penafsiran dari kajian tafsir tematik adalah mengungkap konsep atau gagasan Qurani (Quranic idea) secara utuh dan holistik sebagai jawaban terkait dengan tema yang dikaji.Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hal seperti berikut, musik hukumnya boleh saja jika lirik yang di bawakan tidak melengahkan dan menyesatkan. Maksudnya adalah nyanyian yang biasa dilantunkan oleh para penyanyi, yang menggerakkan jiwa dan mendorongnya karena hawa nafsu, cinta dan canda yang dapat menggerakkan orang yang diam dan memunculkan orang yang bersembunyi. Jika pada syair, biasanya memuat tentang perempuan dan kecantikannya, khamar dan hal-hal yang diharamkan lainnya yang tidak ada perbedaan pendapat akan keharamannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AS Academies and learned societies (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology L Education > L Education (General) M Music and Books on Music > M Music |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Dakwah > Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Mr. Qori` wahyudi |
Date Deposited: | 12 Jun 2023 02:55 |
Last Modified: | 12 Jun 2023 02:55 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/4287 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |