Misyanto, Misyanto (2021) Studi Komperatif Konsep Nusyuz Perspektif Tafsir Imam Ibn Jarir AthThabari Dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Masters thesis, Institut Agama Islam Negeri Madura.
Text
1 Misyanto_18380021014_Cover_HKI. pdf.pdf Download (303kB) |
|
Text
3 Misyanto_18380021014_Persetujuan Pembimbing_HKI. pdf.pdf Download (289kB) |
|
Text
4 Misyanto_18380021014_Pengesahan Penguji Thesis_HKI. pdf.pdf Download (153kB) |
|
Text
6 Misyanto_18380021014_Daftar Isi_HKI. pdf.pdf Download (158kB) |
|
Text
5 Misyanto_18380021014_Abstrak_HKI. pdf.pdf Download (342kB) |
|
Text
7 Misyanto_18380021014_BAB I_HKI. pdf.pdf Download (623kB) |
|
Text
8 Misyanto_18380021014_BAB II_HKI. pdf.pdf Download (727kB) |
|
Text
9 Misyanto_18380021014_BAB III_HKI. pdf.pdf Download (662kB) |
|
Text
10 Misyanto_18380021014_BAB IV_HKI. pdf.pdf Download (609kB) |
|
Text
11 Misyanto_18380021014_BAB V_HKI. pdf.pdf Download (268kB) |
|
Text
12 Misyanto_18380021014_Daftar Pustaka_HKI. pdf.pdf Download (424kB) |
|
Text
2 Misyanto_18380021014_Pernyataan Keaslian Tulisan_HKI. pdf.pdf Download (120kB) |
Abstract
Kata kunci: Nusyuz, Kekerasan Dalam Rumah Tangga,. Didalam Islam telah diatur hak dan kewajiban bagi para suami dan istri, sehingga keseimbangan dapat terjadi dalam sebuah rumah tangga. Seorang suami tidak bisa berbuat seenaknya memposisikan dirinya sebagai super power sehingga memperdayakan seorang istri seenaknya. Hal ini seringkali disebabkan lalainya suami-isteri tersebut terhadap kewajiban dan tanggung jawab masing-masing, sehingga memunculkan apa yang biasa dikenal dalam fiqh dengan istilah Nusyuz. Jika seorang suami hendak mengingatkan kepada istri yang nusyuz, maka dia harus mengingatkan dengan cara yang telah diatur oleh Islam, yakni dengan tingkah laku atau ucapan yang mendidik. Dalam tafsir imam Ibn Jarir Ath - Thabari, Q.S an-Nisa’Ayat 34 dijelaskan mengenai tiga tahapan yang dapat dilakukan suami terhadap istri yang melakukan perbuatan nusyuz yaitu menasehati, pisah tempat tidur dan terakhir pemukulan. Hal yang paling diaggap sensitive dalam hal ini adalah dengan adanya term pemukulan dalam konsep nusyuz tersebut yang sering kali dianggap sebagai bentuk legitimasi terhadapa adanya kekerasan dalam rumah tangga, terutama terhadap perempuan, dan termasuk tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga, terutama kekerasan fisik terhadap istri. Di dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga merupakan bagian dari perbuatan jarimah, yaitu tindak pidana atas selain jiwa. Jika perbuatan nusyuz tersebut dilihat dari bentuk kekerasan dalam rumah tangga. Jadi, solusi tahap ketiga pelanggaran pelaku nusyuz yang dilakukan suami terhadap istri merupakan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan dapat dikatakan bahwa pemukulan terhadap istri yang nusyuz sebagai bentuk pelajaran yang sudah tidak relevan lagi untuk dilakukan di Indonesia. Dikarenakan bentuk kekerasan yang tertuang dalam UndangUndang No.23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga telah dimaknai secara lebih luas meliputi kekerasan fisik, psikis maupun sexual, sehingga tidak ada sedikitpun bentuk tekanan terhadap perempuan yang dapat di tolerir berdasarkan UndangUndang PKDRT.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works A General Works > AS Academies and learned societies (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman K Law > K Law (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al-Shakhshiyah) |
Depositing User: | Mr. Qori` wahyudi |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 01:40 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 01:40 |
URI: | http://etheses.iainmadura.ac.id/id/eprint/7674 |
Downloads
Downloads per month over past year
Origin of downloads
Actions (login required)
View Item |